WIRASWASTA
PENGERTIAN
:
1. Wiraswasta
berasal dari kata “wira” yang artinya perwira dan “swasta” yang artinya berdiri
sendiri. Wira atau perwira berarti juga bijaksana, mulia atau luhur. Swasta
atau berdiri sendiri berarti hidup berdiri sendiri. Jadi “wiraswasta” adalah
mereka yang dapat hidup dengan berdiri sendiri, merdeka lahir dan batin. Dalam
bahasa Prancis “wiraswasta” atau “wirausaha” ataupun “usahawan” (enterpreneur)
yang berarti orang yang dapat memberikan manfaat diantara dua pihak, atau
disebut “between taker” atau “go between”.
2. Wiraswasta
adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
untuk memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan
lebih kepada pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum
pernah ada atau belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Orang yang
melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai seorang wiraswastawan.
Wiraswastawan juga sering disebut sebagai seorang inovator, karena kegiatan
yang dilakukannya merupakan sesuatu yang benar-benar baru atau orisinil. Namun,
seringkali kegiatan wiraswasta diasosiasikan dengan kegiatan bisnis yang
sifatnya kecil dan mandiri. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kalau kegiatan
bisnis tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang baru, tidak bisa dibilang
sedang melakukan kegiatan wiraswasta. Jadi, kata kunci dari wiraswasta adalah
nilai tambah yang baru, orisinil, dan belum pernah ada sebelumnya.
3. Beberapa pakar
mendefinisikan wiraswasta ataupun usahawan sebagai berikut:
·
Joseph
Schumpeter (1934) menyatakan, enterpreneur is an innovator and develops untried
technology.
·
David
Mc Clelland (1961) : enterpreneur is an energetic madorate risk taker.
·
Peter
Drucker (1964) : enterpreneur maximies opportunities.
·
Albert
Shapero (1975) : enterpreneur takes initiative, organises some social-economic
mechanisms, and accept risk of failure.
·
J.B
Say (1800) : “wiraswastawan” adalah orang dapat memindahkan sumber daya ekonomi
dari kawasan produktivitas rendah ke kawasan produktivitas yang lebih tinggi
dan hasil yang lebih besar. Tetapi definisi Say tersebut tidak menjelaskan
kepada siapa yang dimaksud dengan “kewiraswastawan”.
·
Di
Amerika Serikat : wiraswastawan sering kali diartikan sebagai seseorang yang
memulai bisnis baru, kecil dan milik sendiri.
JENIS TENAGA WIRASWASTA
Tenaga wiraswasta dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Wiraswasta sebagai orang
vak (captain industry),
yaitu mereka yang memiliki keahlian dalam
bidang produksi tertentu. Orang ini membaktikan prestasinya dalam bidang teknik
dan melakukan penemuan, peniruan, perbaikan kualitas atas barang hasil
produksinya dan sebagainya. Perhatian mereka ditujukan pada segi teknik usaha
yang dijalankan. Langganan diperoleh dengan tidak sengaja karena pelanggan
tertarik karena mutu barang atau hasil prestasi yang dihasilkan.
2. Wiraswasta sebagai bisnis,
adalah mereka yang tekun
dalam menganalisis kebutuhan, selera masyarakat dan dapat menciptakan
kebutuhan-kebutuhan baru. Misalnya melalui reklame orang dapat menciptakan
kebutuhan baru bagi masyarakat.
3. Wiraswasta sebagai orang
uang,
adalah mereka yang
menjalankan kegiatan usaha dengan menyalurkan dan mengumpulkan dana-dana yang
bergerak dalam pasar uang dan pasar modal.
4. Wiraswasta sebagai “social
engineer”,
yaitu mereka yang berperan sebagai pengusaha
berupaya untuk mengikat para pekerja melalui karya sosial karena alasan
pertimbangan moral ataupun kebendaan.
5. Wiraswasta sebagai
manajer,
yaitu mereka yang dapat memanjukan usahanya
dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern, memperhatikan dan menganalisis
kemungkinan peluang untuk dimanfaatkan.
Jadi,
tenaga wiraswasta dapat bergerak dalam setiap bidang, sektor kehidupan dan
penghidupan manusia.
BIDANG KEGIATAN WIRASWASTA
Berbagai bidang ataupun
lapangan usaha dimana tenaga wiraswasta dapat menjalankan kegiatan mereka.
Beberapa diantaranya:
1. Lapangan industri dan
kerajinan:
·
Industri
besar
·
Industri
menengah
·
Industri
kecil
·
Kerajinan
2. Lapangan pertambangan dan energy
3. Lapangan pemberian jasa:
·
Perbankan
·
Asuransi
·
Transport
laut, udara, darat, sungai dan danau
·
Pemberian
kredit
4. Lapangan perdagangan:
·
Perdagangan
besar
·
Perdagangan
mengengah
·
Perdagangan
kecil
5. Lapangan agraria:
·
Pertanian
·
Perkebunan
·
Kehutanan
·
Perikanan
·
Peternakan
6. Transmigrasi dan
pembangunan daerah
7. Pariwisata dan perhotelan
8. Koperasi
CIRI-CIRI
WIRASWASTA YANG SUKSES
Fadel Muhammad (1992)
mengatakan, wiraswasta adalah seseorang yang memiliki ciri pokok:
·
Eksekutif
talen
·
Inovatif
·
Berpikir
kreatif dalam mengambil keputusan
·
Tanggap
terhadap perubahan
·
Bekerja
efektif dan efisien
·
Memiliki
visi masa depan
·
Berfokus
pada peluang
UNSUR-UNSUR
PENTING WIRASWASTA
Dalam wiraswasta tercakup
beberapa unsur penting yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain.
Dalam kesehariannya, wiraswasta yang baik, akan menggunakan pemikiran dan
geraknya secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur sebagai berikut :
·
Unsur
Pengetahuan
Dalam
Dunia usaha yang kompleks diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena itu,
wiraswatawan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat
penalaran yang tinggi. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh
tingkat pendidikan orang bersangkutan.
·
Unsur
Ketrampilan
Unsur
ketrampilan bisa didapat melalui pelatihan dan pengalaman kerja nyata. Seorang
wiraswasta yang memiliki tingkat ketrampilan tinggi akan memudahkan dan
memperlancar penyelesaian tugas yang harus dikerjakan.
·
Unsur
Kewaspadaan
Unsur kewaspadaan merupakan paduan antara pengetahuan dengan
sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan
dengan pemikiran dan rencana yang dibuat untuk menghadapi sesuatu yang akan
terjadi atau diduga yang akan dialami.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar