WIRASWASTAWAN
PENGERTIAN
Walaupun terdapat berbagai
pendapat mengenai pengertian Wiraswastawan, namun secara umum pengertian
wiraswastawan menunjukkan kepada pribadi tertentu yang secara secara kualitatif
lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki
kemampuan untuk :
·
Berdiri
atas kekuatan diri sendiri.
·
Mengambil
keputusan untuk diri sendiri.
·
Menetapkan
tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
·
Mengambil
risiko.
·
Tegas.
·
Memperhatikan
lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
·
Memenfaatkan
kesempatan usaha yang ada.
·
Supel,
fleksibel dalam bergaul, maupun dan mau menerima kritik membangun, dan
melakukan komunikasi yang efektif dengan orang lain .
·
Mengkoordinasi
pengelolaan penanaman modal atau sarana produksi .
·
Menggerakkan
orang lain dengan berbagai keahlian untuk membantunya mencapai tujuan usaha.
·
Memperkenalkan
fungsi faktor produksi baru .
·
Berespon
secara kreatif dan inovatif, memiliki pandangan kedepan, cerdik, lihai, dapat
menanggapi situasi yang berubah-ubah, serta tahan terhadap situasi yang tidak
menetu.
·
Menghasilkan
sesuatu yang dapat dijual atau ditukarkan dalam rangka memproleh pendapatan dan
usahanya .
·
Belajar
dari pengalaman (mawas diri).
·
Memiliki
semangat bersaing yang kuat .
·
Berorientasi
pada kerja keras, memliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugas.
·
Memiliki
rasa percaya diri dan yakin terhadap kemampuan sendiri .
·
Memiliki
motivasi berprestasi dan kemampuan untuk menjadi pemimpin menjalankan, dan
mencapai tujuan organisasi usaha, menguasai managemen umum, dan menguasai
berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha.
·
Tingkat
energinya tinggi
PERANAN WIRASWASTAWAN:
Dalam kaitannya dengan
kemajuan perusahaan, peranan wiraswastawan adalah:
·
Memimpin
usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional .
·
Mencari
keuntungan bisnis .
·
Membawa
perusahaan kearah kemampuan, perkembangan, serta kontinuitas .
·
Memperkenalkan
hasil produksi baru .
·
Memperkenalkan
cara produksi yang lebih maju .
·
Membuka
pasar .
·
Merebut
sumber bahan mentah maupun setengah jadi .
·
Melaksanakan
bentuk organisasi perusahaan yang baru.
WIRASWASTAWA
YANG SUKSES
Harper (1991: 12-19)
mengatakan bahwa para wiraswastawan yang sukses memperlihatkan delapan ciri
yang memisahkan mereka dari kebanyakan orang, yaitu:
1.
Mereka
adalah para pencari peluang
Mereka hidup menurut
keyakinan para wiraswasta : dalam setiap problem terdapat suatu peluang yang
terselubung. Mereka selalu mencari bidang yang memenuhi kebutuhan orang sama
sekali atau belum terpenuhi dengan baik. Mereka mengetahui bahwa ada banyak
sekali peluang dalam pasar. Mereka mengakui bahwa karena lebih banyak orang
berkerja di luar rumah, permintaan akan tenaga kerja dan alat-alat rumah tangga
yang menghemat waktu pun akan meningkat. Mereka mengetahui bahwa pasangan suami
istri profesional yang masing-masing berkerja sering kali lebih suka untuk
menulis sebuah cek guna menyewa seorang yang mencat rumah, memotong rumput, dan
melaksanakan perintah mereka. Mereka sadar bahwa orang sekarang lebih perhatian
terhadap kesehatan mereka, dan akan selalu mencari jalan agar tetap bugar, dan
menyukai makanan yang sehat. Karena itu, kebanyakan wiraswasta merasa bingung
karena mereka mengetahui kehidupan mereka terlalu pendek untuk bisa
memanfaatkan semua peluang yang ada sekarang dan akan muncul pada tahun-tahun
mendatang.
2. Mereka Berorientasi Masa
Depan
Mereka
memiliki penglihatan tentang apa yang mungkin dan disukai dalam menginvestasi
waktu dan uang mereka guna mewujudkan ide mereka dalam usaha bisnis. Mereka
menganut paham falsafat Alan Kay, “cara terbaik untuk meramalkan masa depan
adalah dengan menciptakannya”. Mereka tidak memikirkan masa lalu, atau tak akan
mendengarkan mereka berkata “pada zaman saya dulu, kami biasa pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki menembus hutan belantara penuh duri sejauh lima puluh
kilometer”. Meskipun tadinya ada hal yang tak dilakukan, bukan? Mereka sangat
mengikuti perkembangan zaman dan secara aktif terlibat dalam memonitor
kecenderungan yang dapat menyingkapkan peluang dimasa depan. Mereka berpikir
sedikitnya untuk tiga sampai lima tahun kedepan dan siap untuk membuat pengorbanan
jangka pendek agar dapat memanfaatkan peluang-peluang jangka panjang. Mereka
berupaya keras untuk melakukannya dengan serius, bukan sekadar iseng, dan tidak
tergoda dengan rencana untuk cepat menjadi kaya. Mereka mengetahui bahwa karena
sekarang orang hidup lebih lama dan menikmati kesehatan yang lebih baik dari
pada generasi masa lampau, maka mereka memiliki kesempatan untuk berpetualang
lebih banyak dan menemukan berbagai cara untuk menggunakan waktu mereka dengan
lebih konstruktif. “kaum yang beruban” dari populasi kita akan menciptakan peluang baru untuk
bisnis yang sesuai dengan persembahan mereka kepada suatu populasi yang lanjut
usia. Standar hidup yang meningkat disebuah negara berkembang juga akan menyediakan
beribu-ribu peluang bagi orang-orang yang siap untuk menciptakan bisnis yang
sesuai dengan kebutuhan. Para wiraswasta siap seperti yang dikumandangkan dalam
kata pendahuluan film Star Trek. “untuk pergi denga berani ketempat yang belum
pernah dikunjungi orang”. Mereka mengetahui bahwa perusahaan pertama yang
memasuki pasar yang ada sering menetapkan suatu posisi yang kompetitif yang
berat.
3. Mereka Selalu Ingin
Menjadi yang Terbaik
Mereka selalu tidak suka dengan status quo.
Mereka mengatakan bahwa delapan kata terakhir bagi suatu bisnis yang sekarat
adalah “tetapi begitulah kami melakukan bisnis selama ini”. Mereka selalu
mencari cara baru untuk mereka kerjakan. Mereka mengetahui bahwa dalam pasar
yang berubah-ubah, sesuatu yang berjalan baik kemarin tidak akan berjalan sama
baiknya hari ini, tidak cocok untuk hari esok, dan akan dianggap ketinggalan
zaman esok lusa. Mereka adalah para pelajar dan pendengar yang baik; mereka
mengetahui bahwa mengelola bisnis merupakan suatu proses yang kontinu dari
belajar, bereksperimen dan melakukan perubahan. Mereka mengetahui bahwa
keberhasilan yang luar biasa tidak datang hanya karena sekali-kali membuat
pukulan hebat melainkan karena memukul satu per satu secara berturut-turut.
Mereka mengetahui bahwa orang-orang yang berupaya berulang kali membuat pukulan
hebat akan berhasil. Keberhasilan dapat dicapai dengan melakukan beberapa hal
dengan cara yang luar biasa. Mereka juga mengetahui bahwa anda tak akan sukses
bila anda hanya meniru pesaing, anda harus tampil lebih baik, dan untuk menjadi
lebih baik anda harus memiliki keberanian, kemampuan dan komitmen untuk tampil
berbeda. Mereka bersedia untuk bisnis pertama yang menyediakan pelayanan
pesanan lewat telepon selama 24 jam dan tujuh hari dalam seminggu, menjadi yang
pertama dalam mengantarkan produk atau jasa kepada para pelanggan, yang pertama
menyediakan loket drive-in, yang pertama memiliki keyakinan untuk menawarkan
kepuasan dengan jaminan uang kembali dengan penuh.
4.
Mereka
dikemudikan oleh Pasar dan Berorientasi Pelanggan
Mereka mengetahui bahwa
anda dapat sukses selama anda sanggup mengundang dan mempertahankan pelanggan
dengan mencetak laba. Untuk menjelaskan hal ini Steq Leonard, pendiri Leonard’s
Dairy menguaraikan, “para pelanggan tidak datang ke toko saya dan bertanya,
“apa yang dapat saya lakukan untuk Sew Leonard hari ini?” kami harus terus
menerus bertanya “apa yang dapat kami lakukan bagi para pelangan?” mereka
mengetahui bahwa setiap bisnis perlu memodifikasi pendekatan mereka agar cocok
dengan pasar, bukan mencoba mengubah pasar agar cocok dengan apa yang hendak
ditawarkan oleh pemilik bisnis. Mereka mengetahui bahwa para pelanggan
merupakan darah bagi kehidupan bisnis mereka. Mereka selalu bertanya kepada
para pelanggan mereka, apa yang mereka cari dan bagaimana bisnis dapat
ditingkatkan guna memenihi kebutuhan mereka. Setiap orang berkecimpung dalam
bisnis mengakui bahwa para pelangganlah yang sebenarnya memberikan gaji, bukan
pemilik bisnis. Mereka mengetahui bahwa mereka bukan bergelut dalam bisnis
menjual barang atau jasa; mereka berada dalam bisnis menyediakan kepuasan.
Mereka memandang diri sebagai pemecah problem pelanggan dan melakukan setiap
pelanggan sedemikian rupa seolah-olah masa depan bisnis ada ditangan mereka.
5. Mereka Menghargai Karyawan
Mereka
Mereka mengakui bahwa
suatu bisnis hanya akan sebaik karyawannya. Mereka mengetahui bahwa karyawan
yang berbakti dapat menjadi salah satu keuntungan kompetetif terbesar dari
bisnis. Mereka juga mengetahui bahwa kualitas hubungan dengan pelanggan
langsung berkaitan dengan kualitas hubungan dengan karyawan. Para wiraswasta
yang sukses bersikap jujur dalam berurusan dengan semua orang terutama dengan
para karyawannya. Karena itu mereka memberikan contoh yang baik bagi
karyawannya dan berupaya melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan.
Karyawan dianjurkan untuk mempelajari berbagai aktivitas supaya bisnis tidak
begantung hanya pada satu orang. Begitu banyak bisnis gagal karena pemilik atau
manajernya memborong semua keputusan dan gagal untuk membina seorang penerus.
Jika anda seorang perfeksionis, kemungkinan besar anda tak akan mendelegasikan
keputusan atau mengembangkan orang-orang anda. Keinginan untuk menjadi majikan
untuk diri sendiri datang begitu kuat, namun jangan biarkan itu mencelakakan
bisnis anda.
Beberapa pemilik bisnis
kecil pada kenyataannya mendepak karyawannya yang baik karena karyawan itu
tidak diberi suatu masa depan yang memberi harapan atau kesempatan untuk mencoba ide-ide mereka. Jika
anda ingin menikmati keuntungan dari memiliki bisnis sendiri seperti misalnya
memiliki jadwal yang fleksibel dan memiliki bisnis yang dapat menghasilkan dan
mempertahankan laba besar, maka anda harus belajar mendelegasikan
keputusan-keputusan penting kepada karyawan-karyawan anda. Jika anda orang yang
bertipe suka mengendalikan segala sesuatu dan mengambil setiap keputusan, maka
anda akan kewalahan sendiri dan pertumbuhan bisnis anda pun akan terhambat.
Jika anda menghabiskan seluruh waktu untuk “menjalankan bisnis”, maka anda tak
akan punya waktu lagi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
tengah berlangsung dipasar atau untuk mengembangkan cara-cara inovatif guna
menghasilkan dan mempertahankan pelanggan demi mendapatkan laba.
6. Mereka Realistis
Mereka mengetahui bahwa
perbedaan antara suatu impian dan peluang bisnis yang nyata. Mereka mengetahui
bahwa khayalan semata tak akan berhasil dalam pasar kompetitif. Suatu usaha
baru tak akan dimulai tanpa rencana bisnis yang matang. Sebagaimana pernah
dikatakan oleh Crawford H. Greenewalt dari Dupon, “jika anda gagal untuk
berencana, maka anda berencana untuk gagal”. Mereka mengetahui bahwa ada banyak
persamaan antara menjadi seorang ayah atau ibu dan memulai suatu bisnis. Adalah
jauh lebih muda untuk membahayakan suatu bisnis dari pada untuk mempertahankannya
agar tetpa berjalan. Mereka mengetahui bahwa memulai suatu bisnis bukan sesuatu
yang dianggap enteng. Ini bukan seperti memulai suatu hobi baru atau melakukan
program diet. Ini bukan merupakan sesuatu yang dapat disetel hidup dan mati
seperti sakelar lampu. Mereka melihat dahulu sebelum melangkah. Mereka tidak
menguji dalamnya sungai dengan melompat kedalam dengan kedua kaki. Mereka
melakukan pekerjaan rumah mereka, mengumpulkan data, merencanakan pekerjaan
mereka dan kemudian menjalankan rencana mereka. Mereka juga mengetahui bahwa
hidup itu penuh dengan kejutan. Mereka mengetahui bahwa anda tak bisa minta
waktu untuk menghentikan anda agar anda dapat menyusun strategi. Mereka
mengetahui bahwa mereka berhasil dalam jangka panjang, anda harus menjadi yang
terbaik. Mereka juga mengetahui bahwa kesuksesan yang bertahan lama datang dari
manajemen yang baik, bukan dari nasib baik.
7. Mereka Toleran Terhadap Rasa Jemu
Mereka mengetahui bahwa
untuk menjadi seorang wiraswasta bukanlah sesuatu yang demikian glamor. Mereka
mengetahui bahwa hidup ini penuh kompromi. Aktivitas duniawi dan tugas yang
menyusahkan terlibat didalamnya. Memulai suatu bisnis melibatkan darah,
keringat, dan air mata. Kebanyakan orang percaya bahwa memulai suatu bisnis
adalah pekerjaan cinta. Kebanyakan wiraswasta cepat menyadari bahwa pekerjaan
sering melampaui cinta.
Alkisah tentang seorang
wanita, yang ketika diwawancarai untuk menjadi seorang pengurus rumah tangga,
berkata, “saya tidak mau membersihkan jendela” memiliki aplikasi langsung bagi
memulai suatu bisnis. Bila anda memulai suatu bisnis, anda harus siap melakukan
apapun yang perlu. Anda mungkin senang bepergian guna berbelanja dan senang
mengatur promisi penjualan yang kreatif, tetapi anda juga harus mengawasi semua
pengeluaran yang berhubungan dengan gaji, memonitor tingkat-tingkat inventaris
dan menangani problem karyawan dan hal-hal yang timbul. Mereka mengakui bahwa
hidup juga merupakan soal kompromi. Anda mungkin ingin memiliki kue anda
sendiri dan memakannya juga, tetapi anda harus berbelanja bahan-bahannya,
bekerja keras dalam membuatnya di dapur, dan harus membereskan segala
sesuatunya. Mereka mengetahui bahwa kesenangan berbulan madu dalam memulai
suatu bisnis dapat segera berubah menjadi minggu-minggu yang diisi dengan
bekerja selama 60 sampai 80 jam. Ini berarti bahwa keluarga dan teman-teman
anda akan merasa diabaiakan secara terus menerus dan situasi bisnis yang tak
terduga akan memaksa anda untuk membatalkan rencana pribadi lebih sering dari
pada yang anda bayangkan. Sebagaimana yang diamati oleh seorang wiraswasta,
“menjadi bos bagi diri sendiri pada akhirnya dapat membawa keuntungan, tapi
pada tahun-tahun awal anda harus mengemas makanan siang anda”. Anda tak akan
dapat pergi pergi keluar untuk makan siang sebelum anda mempekerjakan karyawan
mereka pertama anda, karena sebelum itu terwujud, harus ada dahulu orang yang
siap untuk menjawab telepon sementara anda pergi makan siang.
8. Mereka Ulet
Mereka mengetahui bahwa
keberhasilan bisnis bukanlah seperti lari jarak pendek 100 meter, ini sebuah
maraton. Hanya sedikit yang mengecap keberhasilan dalam semalam. Sebagaimana
dikatakan “mungkin dibutuhkan waktu dua tahun untuk mengetahui apakah bisnis
anda kacau dan tujuh tahun untuk mengetahui apakah bisnis anda baik”.
Kesuksesan bukan sekadar hasil dari memiliki gagasan yang hebat atau dari
mengetahui adanya “kekosongan”dalam pasar; ini membutuhkan kesabaran dan
kegigihan. Ini berarti menangani konflik, kompromi dan persaingan. Ini berarti
anda akan didesak untuk keluar karena akan ada saat manakala tak seorangpun
dapat menepuk-nepuk punggung anda dan berkata, “bertahanlah, segalanya akan
membaik”. Memulai dan mengola bisnis bukan seperti berlayar mulus. Ini lebih
mirip dengan berkano melalui riam-riam. Anda tak pernah dapat mengendalikan
semuanya, anda tak dapat menduga segala sesuatu yang ada di tikungan dan akan
ada saatnya harus mengetahui bahwa keputusan harus dibuat meskipun mereka harus
mengabaikan orang yang telah menangguhkan keputusan tersebut. Mereka harus
mengetahui bahwa mereka harus memiliki keberanian akan keyakinan mereka dan
bahwa mereka juga harus mendengar, belajar, dan bersikap lentur. Mereka
mengetahui bahwa mereka harus memberikan suaru penentuan dan bahwa risiko mau
tak mau harus ditanggung. Kebanyakan wiraswasta mengalami satu atau dua
kegagalan sebelum menikmati sukses yang pertama. Kebanyakan wiraswasta yang
sukses sudah memperlihatkan kesanggupannya menenggak puch, menambha tenaga
baru, membenahi diri, belajar dari pengalaman dan menambah tenaga dengan cara
yang lebih baik.
Kalau dikaji lebih dalam
ciri-ciri wiraswasta tersebut adalah ciri yang biasa dimiliki oleh para perwira
dan pemimpin berbakat alam. Mengingat bahwa memimpin bisnis bagaimanapun
kecilnya selaku mengandung risiko, maka ciri-ciri yang digambarkan diatas
seyogianya harus dikembangkan terus bila ingin menjadi wiraswasta yang sukses.
Mungkin saja anda tidak membutuhkan seluruh ciri ini, tetapi semakin banyak
ciri yang dimiliki, semakin besar kemungkinan menjadi seorang wiraswasta yang
sukses.
Sumber:
http://akkuelli.blogspot.com/2010/11/kewiraswastaan-wiraswasta-dan.html
http://tugasakhiramik.blogspot.ch/2013/10/pengertian-kewiraswastaan.html
Komentar
Posting Komentar